Padahakikatnya semua alat teknologi membutuhkan sebuah sistem operasi yang berguna untuk menjalankan atau memerintah alat tersebut. Di dalam buku ini kita akan mengetahui mengenai dasar sistem operasi, manajemen proses, penjadwalan proses, thread, deadlock, manajemen memori, jenis sistem operasi, instalasi, dan remastering.
Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS sistem operasi yang si kembangkan google. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu.
Sistemoperasi mobile (atau mobile OS) adalah sistem operasi untuk ponsel, tablet, smartwatch, atau perangkat mobile lainnya. Sementara komputer seperti laptop mungkin bisa disebut sebagai perangkat mobile, namun sistem operasi yang digunakan pada perangkat itu tidak dianggap mobile, karena pada awalnya dirancang untuk komputer desktop yang secara historis tidak memiliki atau memerlukan fitur mobile tertentu.
Aplikasiini memang kerap mengalami sebuah update aplikasi sehingga tidak jarang para penggunanya ingin melakukan update untuk mendapatkan fitur terbaru. Sayangnya, pembaruan aplikasi tidak bisa dilakukan secara otomatis seperti pada Google Play Store. Namun, tidak perlu khawatir karena cara updatenya ini bukan berarti harus menghapus aplikasi yang sudah terinstal.
HEREare many translated example sentences containing "SISTEM OPERASI OPEN SOURCE YANG DIKEMBANGKAN OLEH GOOGLE" - malay-english translations and search engine for malay translations. Tagalog Bengali Vietnamese Thai Korean Japanese Hindi Turkish Polish
mTce. Figures - uploaded by Luqman HidayatAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Luqman HidayatContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 144 Open Access Journal ASSISTIVE TECHNOLOGY PADA APLIKASI ANDROID UNTUK TUNANETRA Luqman Hidayat Universitas PGRI Yogyakarta Email luqman ABSTRAK Isu kesetaraan hak bagi semua orang menjadi isu yang sangat dinamis, karena hak asasi dan kesetaraan menjadi identitas suatu kemajuan peradaban. Isu ini juga menjadi suatu kebanggaan bagi setiap negara. Negara yang maju adalah negara yang mampu mengakomodasi seluruh kebutuhan masyarakatnya. Teknologi smartphone/seluler yang dilengkapi feature aksesibilitas talkback hadir untuk membantu penggguna dengan hambatan penglihatan. Keberhasilan proses pemanfaatan smartphone untuk tunanetra sangat bergantung pada software developer yang dikembangkan untuk tnanetra. Aplikasi smartphone selalu berkembang dari masa ke masa untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Melalui aplikasi yang aksesibel bagi tunanetra, mereka dapat memiliki sikap percaya diri dan mandiri, sehingga dapat membantu dirinya sendiri menjadi pribadi yang lebih berpotensi dan berdaya saing. berpotensi dalam pendidikan, masyarakat dan mampu mengembangkan diri menjadi orang yang lebih berkompeten. Kata kunci Aplikasi Smartphone, Tunanetra, aksesibilitas PENDAHULUAN Era digital sekarang ini sangat menuntut individu bergerak cepat dalam menggunakan teknologi terkini. Melek teknologi dapat diartikan sebagi upaya manusia dalam mengikuti dan memanfaatkan perkembangan teknologi. Penyebaran melek teknologi di Indonesia juga tidak merata, hanya berpusat pada kota besar. Bahkan pada wilayah Indonesia bagian Timur masih sangat jauh tertinggal daripada daerah lain. Angka melek teknologi juga berpengaruh pada pembangunan suatu wilayah, mulai dari sector ekonomi, Pendidikan, infrastruktur, dll. Dalam domain teknologi, persebaran perangkat dan persebaran jaringan internet sangat berkaitan erat. Seiring kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi membuat masyarakat selalu dimanjakan dengan teknologi. Kemudahan demi kemudahan sangat dirasakan setelah lahirnya teknologi. Kemajuan teknologi membawa banyak dampak positif bagi masyarakat, termasuk pada masyarakat tunanetra. Telepon pintar atau smartphone telah menjadi bagian yang tak terelakkan dalam kehidupan sehari-hari. Sulit menjalani hari tanpa menggunakan ponsel pintar. Desain dan kecanggihan smartphone mulai dari keypad hingga teknologi layar sentuh sudah mereka rasakan. Perkembangan teknologi ponsel pintar sangat penting bagi individu tunanetra. Teknologi diciptakan untuk mempermudah semua orang dalam melakukan beberapa aktivitas. Teknologi juga dapat dimanfaatkan oleh penyandang disabilitas dari berbagai jenis ketunaan tanpa terkecuali, termasuk penyandang 145 Open Access Journal tunanetra. Menurut Hallahan,dkk 2009 380 Tunanetra adalah seseorang yang memiliki ketajaman visual 20/200 atau kurang pada mata/penglihatan yang lebih baik setelah dilakukan koreksi misalnya kacamata atau memiliki bidang penglihatan begitu sempit dengan diameter terlebar memiliki jarak sudut pandang tidak lebih dari 20 derajat. Seorang penyandang tunanetra yang berada di lingkungan akan mengalami beberapa hambatan dan perasaan yang berbeda dengan orang awas. Menurut Sari Rudiyati 2002 34-38 karakteristik anak tunanetra yaitu 1 rasa curiga terhadap orang lain; 2 perasaan mudah tersinggung; 3 verbalisme; 4 perasaan rendah diri; 5 adatan; 6 suka berfantasi; 7 berpikir kritis; dan 8 pemberani. Seorang tunanetra yang mengalami hambatan penglihatan akan lebih banyak memperoleh informasi melalui bahasa verbal atau melalui auditori atau dengan kata lain pengalaman belajar visual yang hilang pada tunanetra harus dikonversi dengan pengalaman belajar auditori / berbasis audio. Era sebelumnya, penyandang tunanetra sangat bergantung pada bantuan orang lain. Namun kini dengan pemanfaatan teknologi penyandang tunanetra mampu mandiri dalam orientasi, mobilitas, dan melakukan kegiatan sehari-hari seperti orang lain pada umumnya. Pengintegrasian Assistive Technology dengan teknologi ponsel pintar akan membantu penyandang tunanetra dalam memperoleh informasi dan dapat mengambil keputusan dalam waktu singkat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup yang lebih optimal. PEMBAHASAN Pemanfaatan teknologi selular/smartphone untuk tunanetra membutuhkan perangkat penunjang diantaranya terdiri dari hardware dan software. Keduanya saling berintegrasi dan membuat system kerja pada sebuah smartphone. Dukungan software dan hardware tersebut antara lain 1. Dukungan Perangkat Keras / Smartphone OS Android dan Talkback Screen Reader. Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka. Android merupakan platform mobile pertama yang lengkap, terbuka dan bebas. Android versi memiliki fitur talkback ditambahkan untuk meningkatkan aksesibilitas untuk pengguna tunanetra Paramitha, dkk, 2014. Aplikasi ini adalah suatu proyek "bebas mata" untuk memfasilitasi tunanetra. Aplikasi ini adalah pembaca layar sistem terbuka / opensource yang memiliki umpan balik / output berupa suara lisan, dan getaran yang dapat dikontrol dengan berbagai arah navigasi Anam & Arif, 2014. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah memungkinkan tunanetra mengoperasikan smartphone layar sentuh maupun tablet dengan mudah. Android sendiri telah mengembangkan feature talkback yaitu aplikasi pembaca layar yang memberikan umpan balik yang diucapkan vocalizer saat melakukan navigasi dengan sapuan jari 146 Open Access Journal pada device Android. Teknologi yang dikembangkan saat ini semakin membuka akses bagi siapa saja tanpa terkecuali. Melalui perangkat smartphone dan feature screen reader dapat menjembatani hilangnya fungsi visual tunanetra dengan diganti dengan pemanfaatan indera pendengaran / audio. Fungsi talkback dapat lebih optimal apabila ditambahkan dengan Google TTS/Text To Speech yang mempunyai beberapa feature bahasa sesuai dengan kebutuhan pengguna. Penambahan vocalizer dengan aksen negara tertentu juga dapat memberi kenyamanan pada pengguna, misalnya vocalizer Damayanti adalah contoh suara wanita menggunakan Bahasa dan aksen Indinesia. Pengguna dengan hambatan penglihatan dapat berinteraksi dengan perangkat Android mereka dengan menggunakan pembaca layar, yang merupakan synthesizer ucapan yang membaca teks dengan suara keras saat pengguna bergerak di sekitar layar Jessica, 2016. Penggunaan Talkback atau screen reader pada piranti seluler bagi pengguna tunanetra dapat mempermudah dalam mencari semua informasi. 2. Aplikasi / Software Android berbasis Assistive Technology yang aksesible untuk tunanetra a. Tap-Tap See aplikasi untuk orientasi lingkungan. TapTapSee dirancang untuk membantu tunanetra dalam mengenali objek yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan aplikasi ini sangat mudah, cukup sentuh dua kali layar untuk mengambil foto apapun, di mana saja, dan kemudian aplikasi mengucapkan identifikasi kembali melalui suara. TapTapSee membantu tunanetra menjadi lebih mandiri dalam kegiatan sehari-hari. TapTapSee telah sukses besar dengan pengguna mengambil ribuan gambar per hari. Cara kerjanya sangat sederhana, tunanetra cukup mengaktifkan TapTapSee, lalu meletakkan obyek yang ingin diidentifikasi di hadapan kamera. Jarak antara obyek yang akan difoto jangan terlalu dekat, kira-kira 30 sampai 50 cm. Setelah itu, ketuk dua kali layar smartphone, maka TapTapSee akan melakukan proses identifikasi terhadap obyek yang ada di hadapan kamera. Setelah proses identifikasi berhasil, maka smartphone akan menginformasikan obyek terpotret. Misalnya, pada ilustrasi nampak gambar 1 ada buku di atas laptop. Aplikasi TapTapSee juga dapat mengidentifikasi warna pakaian, sehingga tunanetra bisa memakainya untuk memilih pasangan baju celana yang serasi, atau mengetahui warna pakaian apa yang dikenakan lawan bicaranya. Perhatikan gambar 2 wanita mengenakan atasan lengan panjang berwarna biru dan celana merah sambil memegang koper. 147 Open Access Journal Gambar 1 Ilustrasi penggunaan TapTapSee b. Eye-D Eye-D merupakan aplikasi yang dikembangkan untuk membantu tunanetra dalam mengetahui lokasi terkini. Teknologi ini memanfaatkan GPS dan koneksi internet pada perangkat android untuk menentukan lokasi. Aplikasi ini mempunyai beberapa fitur antara lain 1 selfie camera, untuk membantu mengarahkan tunanetra dalam mengambil gambar sesuai arahan aplikasi; 2 Where Am I, mengetahui lokasi saat ini; 3 Around Me, menginformasikan dan mengarahkan tunanetra ke titik ATM, terminal bus, bank, bioskop, pusat makanan, rumah sakit, dan toko terdekat; 4 See Object in Image, melihat objek dari foto kamera yang dibidik; 5 Read Text In Image, untuk membaca teks dalam gambar yang diambil melalui kamera foto. Aplikasi ini fokus dikembangkan untuk membantu tunanetra dalam orientasi lokasi. Gambar 2 Ilustrasi penggunaan Eye-D sumber c. Mas Jawa T-Netra Money Android Scanner Aplikasi ini merupakan kombinasi teknologi pengolahan citra dan mobile computing. Aplikasi ini dapat membantu tunanetra dalam mendetekasi atau menentukan nilai intrinsik nominal mata uang rupiah. Aplikasi ini dapat berjalan pada kondisi offline. Mas Jawa T-Netra ini sangat akurat dalam mendeteksi nilai nominal suatu uang. Melalui 148 Open Access Journal aplikasi ini diharapkan dapat menciptakan kemandirian proses tukar menukar dalam kegiatan ekonomi penyandang tunanetra. Gambar 3. Identifikasi nilai mata uang dengan aplikasi Mas Jawa T-Netra d. Google Goggles Google Goggles adalah aplikasi pengenalan gambar yang dikembangkan oleh Google Inc. Aplikasi ini dapat mengubah teks gambar menjadi teks dokumen yang kita ambil melalui kamera. Setelah teks gambar dikonversi menjadi teks dokumen, kemudian teks kemudian dibacakan oleh Google TTS melalui talkback. Gambar 4. Proses konversi image menjadi text Google Goggles Smartphone dikembangkan untuk membuat hidup lebih mudah dengan membuka banyak jalan baru melalui perangkat lunak dan penggunaan intuitif. Namun, situasinya berbeda untuk sebagian populasi yang mengalami 149 Open Access Journal ketunanetraan di negara berkembang seperti Indonesia. Desain aplikasi smartphone harus di desain secara khusus untuk memenuhi kebutuhan unik dari penyandang tunanetra, sehingga tercipta teknologi adaptif untuk difable atau teknologi yang ramah difable. Perangkat yang digunakan sama seperti pada umumnya, namun hanya perlu mengaktifkan fitur bawaan/standar smartphone dan penambahan aplikasi yang aksesible bagi tunanetra. Teknologi smartphone/seluler yang dihadirkan di dalam kelas dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat membantu aktivitas pembelajaran. Smartphone juga dapat berperan sebagai media pembelajaran dan menjadi mobile learning atau pembelajaran berbasis mobile seluler. Aksesibilitas android yang dimodifikasi dapat diformulasikan untuk kemudahan penggunaan smartphone untuk penyandang tunanetra. Smartphone mampu mengenali abjad, angka dan suara untuk membantu penyandang tunanetra Sonal, dkk 2014. Smartphone merupakan suatu media pembelajaran. Tujuan utama dari media pembelajaran adalah dapat membantu 1 mempermudah proses pembelajaran di kelas; 2 meningkatkan efisiensi proses pembelajaran; 3 menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar; dan 4 membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran Sudiana & Rivai, 19912. Pembelajaran menggunakan smartphone/seluler menjadikan peserta didik lebih profesional dengan kesempatan yang unik untuk mengakses informasi secara instan tanpa hambatan. Hyun et. Al, 2016 menggambarkan alur komunikasi antara pengguna, perangkat, dan assistive technology seperti dibawah ini Gambar 5. Interaksi Assistive Technology Hyun et. Al, 2016 Teknologi bantu yang disematkan dalam smartphone/seluler dapat membantu meningkatkan kualitas hidup orang dengan hambatan penglihatan Hyun et. Al, 2016. Penyandang tunanetra berinteraksi dengan lingkungan dimulai dengan persepsi lingkungan, penyandang tunanetra memberikan aksi pada Assistive Technology yang disematkan pada device/smartphone yang terintegrasi dalam sebuah aplikasi, kemudian pengguna, Assistive Technology, dan perangkat smartphone saling bekerja dan berkomunikasi dengan lingkungan, sehingga dapat memberikan petunjuk/informasi kepada pengguna sehingga pengguna dapat melakukan tindakan. Pola integrasi tersebut dapat membantu dalam 150 Open Access Journal aktivitas keseharian tunanetra dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Selain penggunaan Assistive Technology untuk tunanetra dalam interaksi dengan lingkungan, teknologi ini juga dapat dipakai dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis selular kepada peserta didik yang memungkinkan mereka untuk menyesuaikan konten bahan ajar agar sesuai dengan gaya dan kecepatan belajar mereka Rossing et. al, 2012. Miller 2012 menemukan bahwa kemampuan perangkat selular mendorong pembelajaran dan keterlibatan yang lebih aktif, terbukti dalam laporan peserta didik tentang menggunakan perangkat seluler mereka untuk mengakses konten pembelajaran dan menggunakan “aplikasi” untuk mendukung pembelajaran mereka. Khususnya, perangkat seluler ini memainkan peran penting dalam kreasi peserta didik dan kegunaan dalam bahan belajar. Pembelajaran menggunakan selular memungkinkan terjadinya pembiasaan pembelajaran kapan saja dan dimana saja, karena sekarang manusia mempunyai kecenderungan tidak bisa terlepas dari gadget/smartphone. Sebagaimana dinyatakan oleh Schuler 2009, penggunaan perangkat seluler memfasilitasi pembelajaran “di mana saja,kapan saja”. Penggunaan perangkat seluler atau smartphone harus sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh pengguna dari segala keterbatasannya. Tunanetra mengandalkan indera lain untuk menggantikan indera penglihatan dalam menyerap informasi. Indera pendengaran dan perabaan merupakan saluran penerima informasi yang paling efisien sesudah indera penglihatan. Oleh karena itu, teknik alternative yang digunakan untuk tunanetra pada umumnya memanfaatkan indera pendengaran dan/atau perabaan Tarsidi, 2005. SIMPULAN Berdasarkan pembahasan aksesibilitas dalam aplikasi android dalam teknologi informasi dan komunikasi pada perangkat Smartphone untuk untuk penyandang tunanetra, dan dengan diterapkannya teknologi tersebut untuk tunanetra maka akan diperoleh manfaat antara lain 1 kecakapan dan melek teknologi tunanetra semakin baik; 2 kepercayaan diri secara psikologis meski mereka mengalami keterbatasan fisik/penglihatan; 3 lebih terampil dan mandiri dalam kegiatan perekonominan tukar-menukar uang/jasa; 4 membantu orientasi lokasi dalam kehidupan keseharian tunanetra; dan 5 membantu tunanetra dalam proses kegiatan belajar. 151 Open Access Journal DAFTAR PUSTAKA Anam, A., Arif, R. 2014. Usability Issues of Smart Phone Applications For Visually Challenged People. World Academy of Science, Engineering and Technology. International Journal of Industrial and Manufacturing Engineering, Vol8, No5 Anna, S., Ahmad, R. 1990. Media Pengajaran Penggunaan Dan Pembuatannya. Bandung CV. Sinar Baru. AnonyMouse. 2017. TapTapSee - Blind & Visually Impaired Camera. Diakses 21 Mei 2018. Chen-Fu Liao. 2014. Development of a Navigation System Using Smartphone and Bluetooth Technologies to Help th e Visually Impaire Navigate Work Zones Safely. University of Minnesota. Eko 2014. Https// Cyberlife/D2557785/Keren-Aplikasi-Ini-Bantu-Tunanetra-Melihat. diakses 21 Mei 2018 Eye-D. 2018. Avaible at diakses 21 Mei 2018. Google Goggles. 2014. Avaible at diakses 21 Mei 2018. Hyun, Jaehyun, P., Joohwan, P. 2016. The interaction experiences of visually impaired people with assistive technology A case study of smartphones. International Journal of Industrial Ergonomics. Vol. 55, p22-33. Jessica, T. 2016. Membuat Aplikasi Android Yang Mudah Diakses Assistive Technologies. diakses 28 Mei 2018 Mas Jawa T-Netra. 2017. Avaible at diakses 21 Mei 2018 Morley, S., Petrie, H., O’Nell, & Mcnally, P. 1999. Auditory Navigation in Hyperspace Design and Evaluation of a Non-visual Hypermedia System for Blind Users. Behavior & Information Technology, Vol. 18, No. 1, 18-26. Paramitha , Kesiman , Arthana. 2014. Pengembangan “Digital Interactive Storyteller” Berbasis Android Untuk Tunanetra. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika JANAPATI No. 3. Rossing, Miller, W, Cecil, Stamper, 2012. iLearning the future of highereducation? Student’s perceptions on learning with mobile tablets. Journal of Scholarship of Teaching and Learning, 122, 1-26. Shuler, C. 2009. Pockets of potential Using mobile learning technologies to promote children's learning. New York The Joan Ganz Cooney Center at Sesame Workshop. Sonal, Pampattiwar, Chhangani. 2014. Smartphone Accessibility Application For Visually Impaired. International Journal Of Research In Advent Technology, Streeter, Vitello, D., & Wonziewicz, 1985. How to tell people where to go Comparing navigational aids. International Journal of Man Machine Studies, 225, Sudiana, N., Rivai, A. 1991. Media Pengajaran Penggunaan dan Pembuatannya. Bandung CV. Sinar Baru TapTapSee. 2013. Avaible at diakses 21 Mei 2018. 152 Open Access Journal Tarsidi, D. 2005. Komputer dan Ketunanetraan. International Seminar On "Human Aspects Of Computer In Computer-Based Systems" . Departemen Teknik Industri ITB. Undip. 2017. Bantu Tuna Netra Dengan Mas Jawa T-Netra . Diakses 21 Mei 2018. Wilson, J., Walker, B. N., Lindsay, J., Cambias, C., & Dellaert, F. 2007. “SWAN System for Wearable Audio Navigation”. Proceedings of the 11th International Symposium on Wearable Computers, Boston, MA. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this merupakan suatu kesenian yang dilakukan secara lisan dengan alat atau tanpa alat untuk menyampaikan sesuatu yang dapat berupa pesan, informasi ataupun cerita yang menghibur. Storytelling memiliki banyak manfaat dalam perkembangan anak, salah satunya adalah mengembangkan imajinasi anak. “Digital Interactive Storyteller” merupakan aplikasi storytelling dengan menggunakan perangkat Android yang ditujukan untuk pengguna tunanetra. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan rancangan aplikasi “Digital Interactive Storyteller” Berbasis Android untuk Tunanetra. Pengembangan aplikasi “Digital Interactive Storyteller” Berbasis Android untuk Tunanetra menggunakan siklus hidup pengembangan perangkat lunak SDLC Software Development Life Cycle dengan model waterfall atau model air terjun. Fitur utama dalam aplikasi ini adalah audio dongeng interaktif dengan menggunakan perangkat Android. Interaktif yang dimaksudkan adalah pengguna dapat memilih alur dongeng sendiri. Hasil dari penelitian ini yaitu perancangan dan implementasi dari aplikasi “Digital Interactive Storyteller” Berbasis Android untuk Tunanetra yang telah berhasil dilakukan. Perancangan dilakukan dengan menggunakan model fungsional berupa UML Unified Modeling Language. Diimplementasikan dalam bahasa pemrograman Java dengan menggunakan editor Eclipse dan plug-ins ADT Android Development Tools. Seluruh kebutuhan fungsional telah berhasil diimplementasikan sesuai dengan rancangan. Jonathan RossingWillie M. MillerAmanda K. CecilSuzan E. StamperThe growing use of mobile technology on college campuses suggests the future of the classroom, including learning activities, research, and even student-faculty communications, will rely heavily on mobile technology. Since Fall 2010, an interdisciplinary team of faculty from Indiana University – Purdue University Indianapolis IUPUI has experimented with the use of iPads in the classroom. This paper includes the preliminary results of a study on student impressions of mobile technology in the classroom. The paper will report both opportunities and limitations for incorporating mobile technologies in learning ABSTRACT This paper presents the design and evaluation of a hypermedia system for blind users, making use of a non-visual interface, non-speech sounds, three input devices, and a 37-node hypermedia module. The important components of an effective auditory interface are discussed, together with the design of the auditory interface to hypermedia material. The evaluation is described, which was conducted over several weeks, and used a range of complementary objective and subjective measures to assess usability, performance and user preferences. The findings from evaluations with 9 visually impaired student participants are presented. The results from this research can be applied to the design and evaluation of other non-visual hypermedia systems, such as auditory WWW browsers and digital talking computers can certainly support audio-only presentation of information; a visual interface need not be present for effective user interaction. A system for wearable audio navigation SWAN is being developed to serve as a navigation and orientation aid for persons temporarily or permanently visually impaired. SWAN is a wearable computer consisting of audio-only output and tactile input via a handheld interface. SWAN aids a user in safe pedestrian navigation and includes the ability for the user to author new GIS data relevant to their needs of wayfinding, obstacle avoidance, and situational awareness support. Emphasis is placed on representing pertinent data with non-speech sounds through a process of sonification. SWAN relies on a geographic information system GIS infrastructure for supporting geocoding and spatialization of data. Furthermore, SWAN utilizes novel tracking the number of visually impaired people is large and increasing. Many assistive technologies are being developed to help visually impaired people, because they still have difficulty accessing assistive technologies that have been developed from a technology-driven perspective. This study applied a user-centered perspective to get different and hopefully deeper understanding of the interaction experiences. More specifically, this study focused on identifying the unique interaction experiences of visually impaired people when they use a camera application on a smartphone. Twenty participants conducted usability testing using the retrospective think aloud technique. The unique interaction experiences of visually impaired people with the camera application, and relevant implications for designing assistive technologies were analyzed. Relevance to industry The considerations for conducting usability testing and the results of this study are expected to contribute to the design and evaluation of new assistive technologies based on smartphones. Arif RazaIn this era of globalization, adoption of technology is quite difficult for people with physical disabilities compared to people with normal abilities. The advancement in mobile based accessible applications have opened up several different avenues for the visually challenged across the globe. Smartphones applications are not very common for blind people, but they access and use these applications in their daily lives to some extent. Several smartphone applications have a number of usability issues for the visually impaired. In this paper, we evaluate the usability of various android & iPhone applications for blind people through analysis and surveys. This paper aspires to provide guidance in order to increase smartphone application accessibility for the visually impaired. An abstract application design is also proposed to overcome usability issues in smartphone applications for visually challenged A. StreeterDiane VitelloSusan A. WonsiewiczTo compare the effectiveness of navigational aids, drivers attempted to follow routes in unfamiliar environments using either customized route maps, vocal directions, or both. The customized route maps, which included only information relevant to the particular route, were drawn to scale, used colour, included interturn mileages, and showed landmarks. The route to be driven was traced in red. To obtain vocal directions, drivers operated a tape recorder that permitted them to play the next or the previous instruction. Instructions were generated by a set of rules with roughly one set of instructions per turn. Information that was not on the map was not included in the vocal instructions. Drivers who listened to directions drove to destinations in fewer miles, took less time, and showed about 70% fewer errors than the map drivers. The performance of drivers with route maps and voice directions was between that of the map only and voice only Pengajaran Penggunaan Dan PembuatannyaS AnnaR AhmadAnna, S., Ahmad, R. 1990. Media Pengajaran Penggunaan Dan Pembuatannya. Bandung CV. Sinar -Blind & Visually Impaired CameraAnonymouseAnonyMouse. 2017. TapTapSee -Blind & Visually Impaired Camera. Diakses 21 Mei 2018.Development of a Navigation System Using Smartphone and Bluetooth Technologies to Help th e Visually Impaire Navigate Work Zones SafelyChen-Fu LiaoChen-Fu Liao. 2014. Development of a Navigation System Using Smartphone and Bluetooth Technologies to Help th e Visually Impaire Navigate Work Zones Safely. University of Minnesota.
sistem operasi yang dikembangkan google tts