Banyaksekali sumber daya alam di Indonesia yang dimanfaatkan untuk bahan bangnan di antaranya kayu jati, batang gebang, kayu cendana dan pohon meranti. Pohon-pohon tersebut memiliki batang pohon yang tinggi, kuat dan berkualitas bagus sehingga banyak digunakan untuk bahan bangunan. Alang-alang merupakan rumput yang tidak digunakan untuk bahan
Tabel2. Spesifikasi Mutu Kopra (Anisa, 2013) Setiap kilogram kopra membutuhkan bahan baku antara 6-8 butir kelapa, tergantung besar dan tebal daging buah kelapanya. Harga kopra dari setiap daerah penghasil sangat bervariasi. Selama penyimpanan, kopra dapat mengalami kerusakan. Sebab-sebab kerusakan kopra selama penyimpanan
yew3. Kelapa dibiarkan di bawah sinar matahari untuk dikeringkan sebagai bagian dari proses adalah inti kelapa yang diproses dan dikeringkan yang digunakan dalam ekstraksi minyak kelapa. Kopra dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Ini digunakan sebagai makanan karena merupakan sumber nutrisi penting termasuk protein, vitamin, dan mineral. Pengepresan panas kopra menghasilkan minyak dengan titik leleh rendah yang memiliki titik leleh 23 derajat Celcius. Minyak ini dapat digunakan untuk memasak dan sebagai bahan baku untuk membuat minyak rambut, sampo, deterjen, margarin, dan lainnya. Bahan sisa, yang dikenal sebagai bungkil kelapa, adalah pakan terkonsentrasi yang berharga untuk ternak. Satu butir kelapa bisa menghasilkan sekitar 80-500 gram BerkembangKopra berasal dari pohon kelapa, yang tumbuh di daerah tropis dunia. Indonesia, Filipina, India, dan Brasil termasuk di antara produsen kelapa terbesar di dunia . Kelapa sawit adalah tanaman yang menguntungkan secara komersial karena memungkinkan untuk menggunakan semua bagian tanaman untuk tujuan komersial. Selain negara-negara tersebut di atas, Vanuatu , Papua Nugini dan beberapa pulau tropis Pasifik lainnya juga menghasilkan kopra. Malaysia dan Mozambik juga menanam pohon kelapa yang menghasilkan kopra. Brasil , India , dan Sri Lanka juga merupakan produsen kopra utama. Kelapa sawit lebih sering ditanam oleh petani kecil di lahan pribadi mereka meskipun perkebunan kelapa sawit besar juga Kopra Dibuat?Untuk membuat kopra, buah kelapa dibelah, airnya ditiriskan, dan bijinya dibiarkan kering. Pengeringan matahari dan pengeringan kiln hanyalah beberapa metode yang digunakan untuk mengeringkan kernel. Kernel kemudian dihancurkan untuk mengekstrak minyak yang kemudian digunakan untuk berbagai keperluan sementara produk sampingannya dimanfaatkan untuk memasok pakan kopra tidak dikeringkan dengan aman, kemungkinan jamur berbahaya yang disebut Aspergillus flavus dapat terbentuk. Jamur dapat dihindari jika petani hanya memanen kacang matang dan dengan melindungi hasil kelapa mereka dari hujan dan kelembaban. Jika dikeringkan secara alami, kopra harus dijemur minimal selama empat hari idealnya lima hari.Untuk Apa Kopra Digunakan?Berikut ini adalah beberapa penggunaan kopra yang umumMinyak kelapa biasanya digunakan dalam memanggang dan memasakMinyak kelapa adalah bahan favorit dalam produk kecantikan karena kelembapan dan teksturnyaKue kelapa yang dihasilkan dari pembuatan kopra biasa digunakan sebagai makanan ternakAroma kelapa banyak digunakan dalam produk seperti lilin dan sabunMinyak kelapa adalah lemak yang dapat dimakan yang sebanding dengan mentega atau margarinDi seluruh Asia, terutama di India, kelapa utuh, terkadang irisan kopra, juga digunakan untuk tujuan keagamaan. Semua upacara keagamaan dalam agama Hindu dimulai dengan pengajuan kelapa utuh, kopra atau air kelapa kepada dewa Ganesha, yang membantu keberhasilan penyelesaian pekerjaan apa pun. Setiap urusan serius harus dimulai dengan upacara memecahkan kelapa. Kopra kelapa yang keras dan lapisan luarnya yang tebal adalah simbol kerja keras dan kesuksesan yang menyertainya. Makna pengorbanan kopra kelapa dalam sejarah kuno naik ke Hindu Sage Vishvamitra, yang pertama kali memperkenalkan kacang kepada orang-orang pra-sejarah sebagai sarana untuk meningkatkan penglihatan dan kesehatan GlobalKopra, lebih khusus minyak kelapa yang diekstraksi dari kopra, memiliki pasar global. Pada tahun 2002, 1822 juta metrik ton minyak kelapa diekspor dari negara-negara penghasil kopra di dunia. Kepulauan Pasifik kecil sering mengalami dominasi oleh produsen kopra skala besar seperti Filipina, Indonesia, dan lain-lain. Uni Eropa membantu negara-negara kepulauan yang terisolasi ini dengan menerapkan sistem tarif preferensial, yang meningkatkan ekspor dari negara-negara ini. Ekspor minyak kelapa juga menghadapi persaingan ketat dari sumber minyak nabati lain yang lebih murah seperti minyak sawit. Petani kelapa di seluruh dunia dengan demikian mencari intervensi dari pemerintah mereka untuk menerima subsidi harga minyak kelapa untuk menawarkan produk dengan harga yang lebih menguntungkan di pasar dunia. Perbaikan teknologi di perkebunan kopra juga perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil minyak kelapa terbesar dunia antara lain Uni Eropa, Amerika Serikat, Malaysia, Cina, dan Korea. Pada 2018, Uni Eropa saja mengimpor metrik ton minyak kelapa. Popularitas zat fleksibel ini tampaknya tidak menunjukkan tanda-tanda melambat dalam waktu dekat.
Kelapa Cocos nucifera L. merupakan komoditas strategis yang memiliki peran sosial, budaya dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Manfaat tanaman kelapa tidak saja terletak pada daging buahnya yang dapat diolah menjadi santan, kopra dan minyak kelapa tetapi seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Kelapa merupakan tanaman perkebunan dengan areal terluas di Indonesia, lebih luas dibandingkan karet dan kelapa sawit yang menempati urutan teratas untuk tanaman budidaya setelah padi. Sulawesi Utara terkenal dengan nyiur melambai karena memiliki kebun kelapa paling luas yaitu mencapai ha pada tahun 2010 dan meningkat menjadi ha pada tahun 2013. Kopra merupakan hasil utama kelapa dan tumpuan pendapatan masyarakat Sulawesi Utara. Hal ini ditunjukan dominasi kebun kelapa dibandingkan komoditi lainnya di semua kecamatan. Di Sulawesi Utara terdapat 2 jenis kopra yaitu kopra hitam atau kopra asapan dan kopra putih. Pada umumnya petani kopra di Sulawesi Utara memproduksi kopra hitam atau kopra asapan karena masih menggunakan alat tradisional yang banyak dimiliki oleh petani. Sedangkan kopra putih masih sedikit memproduksinya karena proses pembuatannya sangat rumit dan membutuhkan alat berupa tunggu kopra putih yang masih terbatas dan mahal. Kabupaten Kepulauan Talaud adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia dengan ibu kota Melonguane. Kabupaten ini berasal dari pemekaran Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud pada tahun 2000. Kabupaten Kepulauan Talaud terletak di sebelah utara pulau Sulawesi. Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Talaud, produksi kelapa pada tahun 2017 mencapai 18577,38. Sebagai salah satu daerah penghasil kelapa di Sulawesi Utara, Talaud sering disebut sebagai hutan kelapa karena produksinya yang besar. Hal ini menjadikan Kabupaten Talaud dapat memproduksi olahan kelapa berupa kopra yang mampu meningkatan perekonomian di Talaud. Di Sulawesi Utara khususnya Kabupaten Kepulauan Talaud, kelapa sebagian besar diolah menjadi kopra yang selanjutnya diolah menjadi minyak goreng. Kopra merupakan salah satu produk turunan tanaman kelapa yang sangat penting. Pada tahun 2005 volume ekspor kopra hampir mencapai 50 ribu ton, dan nilai ekspor kopra menempati peringkat tiga setelah minyak kelapa dan minyak goreng dalam volume dan nilai ekspor produk turunan kelapa. Untuk harga kopra saat ini seharga Rp per kilogram. Harga ini sempat mengalami penurunan sampai – per kilogram. Akan tetapi dari pemprov Sulut melakukan pembaharuan dan peningkatan baik dalam hasil produksi maupun alat untuk mendukung hasil produksi kopra. Hal ini diakibatkan produksi kopra yang mempunyai peluang yang besar baik dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini terbukti kopra diekspor ke Filipina sebanyak ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar USD1,57. Ini membuktikan, hasil kopra dari Sulawesi Stara dapat bersaing dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Akan tetapi walaupun kopra memiliki dampak ekonomis untuk masyarakat Sulawesi Utara khususnya di Kabupaten Kepulauan Talaud, kopra membawa limbah yang dapat merusak lingkungan yaitu sabut kelapa yang tidak dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat. Limbah sabut kelapa ini yang dapat dihasilkan setiap hari sekitar 1-2 ton dalam waktu satu minggu, karena buah kelapa terdiri dari 45% dari sabut kelapa sehingga sabut kelapa yang ditimbang akan lebih berat dari batok dan daging kelapa. Limbah sabut kelapa biasanya juga dimanfaatkan warga untuk pengasapan ikan. Akan tetapi masih banyak sabut kelapa yang hanya ditumpuk yang menjadi sumber sarang nyamuk. Limbah sabut kelapa sampai saat ini belum ada pemanfaatan secara baik bagi petani perkebunan kelapa selain hanya untuk pengasapan ikan. Sebenarnya sabut kelapa dapat dimanfaatkan kembali untuk membangun nilai ekonomis masyarakat di Talaud. Akan tetapi kurangnya kesadaran, pengetahuan dan kreatifitas dari masyarakat setempat, sabut kelapa biasanya hanya ditumpuk dan dibiarkan membusuk. Hal ini dapat membawa dampak buruk antara lain di bidang kesehatan dapat menyebabkan berbagai bibit penyakit, bidang lingkungan dapat menyebabkan polusi bau, air, serta pemandangan yang tidak kelapa atau dikenali juga dengan istilah cocopeat merupakan limbah perkebunan yang berlimpah di daerah penghasil kelapa khususnya Talaud. Tanaman yang masih keluarga aren‐arenan atau Arecaceae ini, seluruh bagiannya mempunyai manfaat yang besar bagi manusia. Sabut kelapa adalah salah satu limbah yang terbesar dengan persentase 42% dari berat buah kelapa. Kandungan hara yang dimiliki sabut kelapa baik makro atau mikro ternyata sangat dibutuhkan oleh tanaman. Hal tersebut membuat sabut kelapa bisa dimanfaatkan menjadi biopot, yaitu media tanam yang berisi bahan organik dan nutrisi hara tanaman. Keunggulan dari sabut kelapa sebagai media tanam antara lain adalah lebih ramah lingkungan, karena tidak menggunakan plastik dan bisa langsung ditanam ke lahan. Cocopeat yang merupakan butiran halus atau serbuk dari butiran kelapa, sangat besar menfaatnya untuk pertanian. Menurut penelitian Astuti dan Kuswytasari 2013 menyatakan bahwa sabut kelapa mampu menyediakan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman khususnya jamur tiram. Kandungan hara yang dimiliki sabut kelapa baik mikro atau makro sangat dibutuhkan oleh tanaman. Jamur tiram Pleurotus ostreatus telah lama dikenal dan banyak dibudidayakan sebagai jamur pangan. Sebagai salah satu sumber pangan, jamur tiram juga dikenal karena rasaya yang enak dan dapat diolah dengan bervariasi. Keunggulan pengembangan jamur tiram adalah siklus hidup hingga saat panen yang cukup singkat, relatif mudah dibudidayakan serta cukup adaptif dengan penggunaan media taman. Jamur tiram cocok dikembangkan di wilayah tropis dengan kelembaban yang tinggi dan intensitas sinar matahari yang baik. Berdasarkan nilai ekonomis, budidaya jamur tiram sangat prospektif karena memiliki nilai jual yang cukup baik di pasaran, bahkan dengan kualitas dan variasi pengolahan akan semakin meningkatkan nilai jualnya. Sebagai media tumbuh jamur tiram, yang biasanya menggunakan serbuk gergaji sekarang menggunakan sabut kelapa cocopeat, dimana berfungsi sebagai penyedia nutrisi bagi jamur. Pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Yuliani 2014 skripsi tentang Pengaruh Sabut Kelapa Sebagai Media Pertumbuhan Terhadap Kualitas Jamur Tiram menunjukkan adanya pengaruh variasi sabut kelapa pada media tanam terhadap kondisi fisik. Dan Puspitasari 2015 skripsi tentang Produktivitas Jamur Tiram Putih Pleurotus astretus Pada Media Tambahan Sabut Kelapa menyatakan adanya pengaruh variasi media tanam terhadap kandungan nutrisi jamur tiram putih. Sabut kelapa berpotensi dalam meningkatkan hasil panen jamur tiram. Ada beberapa tahapan atau cara penanaman jamur tiram kedalam media taman sabut kelapa cocopeat yaitu sebelum digunakan sebagai media sabut kelapa harus dikompos terlebih dahulu agar bisa terurai menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna oleh jamur. Proses pengomposan dilakukan dengan cara menutupnya menggunakan plastik atau terpal selama 1‐2 hari. Pengomposan berlangsung dengan baik jika terjadi kenaikan suhu sekitar 50⁰C. Selanjutnya, ditambahkan media berupa dedak dan tepung jangung yang berfungsi sebagai substrat dan penghasil kalori untuk pertumbuhan jamur. Dedak merupakan hasil samping dari proses penggilingan padi yang terdiri dari lapisan luar butiran beras perikarp dan tegmen serta sejumlah lembaga beras. Berdasarkan penelitian, penggunaan dedak maupun tepung jagung memberikan kualitas hasil jamur yang sama karena kandungan nutrisi kedua bahan tersebut mirip. Sebelum dicampur dengan media lain, sabut kelapa dan dedak disetrilisai terlebih dahulu menggunakan oven selama 6-8 jam pada suhu 100°C. Dengan sterilisasi tersebut selain mengurangi mikroorganisme penyebab kontaminasi juga mengurangi kadar air pada serbuk kelapa, sehingga media menjadi lebih kering. Kedua bahan tersebut kemudian dicampur dan diberi air sekitar 50-60% hingga adonan menjadi kalis dan bisa dikepal. Selanjutnya, dapat diaplikasikan menjadi biopot untuk pertumbuhan jamur tiram. Pemanfaatan limbah kopra berupa sabut kelapa dapat memberikan kontribusi besar baik untuk permasalahan limbah, serta dapat menambah nilai ekonomis di Kabupaten Kepulauan Talaud. Sebagai salah satu daerah penghasil kelapa di Sulawesi Utara, Talaud sering disebut sebagai Hutan Kelapa karena produksinya yang besar. Hal ini menjadikan Kabupaten Talaud dapat memproduksi olahan kelapa berupa kopra untuk meningkatan perekonomian di Talaud. Akan tetapi, tingkat produksi kopra juga berdampak meningkatnya produksi limbah yaitu sabut kelapa yang kurang dimanfaatkan. Pencemaran lingkungan di Kabupaten Kepulauan Talaud memang masih rendah karena pemanfaatan yang masih alamiah. Akan tetapi, jika hal ini tidak ditanggulangi dan terjadi secara terus-menerus, akan menjadi boomerang yang berakibat rusaknya kualitas lingkungan di Kabupaten Talaud. Untuk itu pemanfaatan sabut kelapa sebagai media tanam untuk tanaman jamur tiram merupakan salah satu solusi untuk mengurangi limbah. Pemanfaatan limbah kopra berupa sabut kelapa butuh kontribusi besar baik dari pemerintah maupun masyarakat di Talaud. Pemerintah dan masyarakat sama-sama mempunyai peran untuk pemanfaatan limbah sabut kelapa. Kepada pemerintah sebaiknya memberikan arahan dan pendampingan tentang pemanfaatan limbah yang ada dilingkungan salah satunya limbah kopra. Akan lebih baik jika di Talaud mempunyai laboratorium biologi untuk mengetahui dan memonitoring kualitas lingkungan yang ada di Talaud, serta dapat menganalisis dan menanggulangi dampak limbah yang ada di Talaud. Diharapkan baik kepada pemerintah maupun masyarakat agar lebih sadar dan peduli akan lingkungan. Solusi ini merupakan salah satu tindakan untuk kita sadar akan potensi serta membangun kreatifitas yang ada di Kabupaten Talaud dengan tetap menjaga lingkungan dan memanfaatkannya untuk perekonomian. Dengan begitu, secara perlahan limbah sabut kelapa yang tidak dimanfaatkan dan menjadi masalah, dapat membawa nilai ekonomi dan menjadi berkah yang besar baik kepada masyarakat bahkan meningkatkan tingkat perekomian yang ada di Talaud. Penulis Anggel Christia Dolonseda Mahasiswa Fakultas Bioteknologi UKDW, Yogyakarta
100% found this document useful 1 vote842 views20 pagesDescriptionIndonesia merupakan negara tropis yang memiliki banyak pulau dan merupakan negara produsen kelapa utama di dunia. Hampir di semua propinsi di Indonesia dijumpai tanaman kelapa yang pengusahaannya berupa perkebunan rakyat. Hal ini merupakan peluang untuk pengembangan kelapa menjadi aneka produk yang bermanfaat karena hampir semua bagian kelapa dapat dimanfaatkan. Buah kelapa yang terdiri atas sabut, tempurung, daging buah dan air kelapa tidak ada yang terbuang dan dapat dibuat untuk menghasilkan produk industri, antara lain sabut kelapa dapat dibuat keset, sapu, dan matras. Tempurung dapat dimanfaatkan untuk membuat karbon aktif dan kerajinan tangan. Batang kelapa dapat dihasilkan bahanbahan bangunan baik untuk kerangka maupun untuk dinding serta atap. Daun kelapa dapat diambil lidinya yang dapat dipakai sebagai sapu, serta barangbarang anyaman. Daging buah dapat dipakai sebagai bahan baku untuk menghasilkan kopra, minyak kelapa, coconut cream, santan, dan parutan kering, sedangkan air kelapa dapat dipakai untuk membuat cuka dan nata de © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote842 views20 pagesMakalah Minyak KopraDescriptionIndonesia merupakan negara tropis yang memiliki banyak pulau dan merupakan negara produsen kelapa utama di dunia. Hampir di semua propinsi di Indonesia dijumpai tanaman kelapa yang pengusaha…Full description
Apa Itu Kopra?- Berikut penjelasan tentang kopra, termasuk tujuan dan cara pembuatan kopra. Kelapa dikenal sebagai bahan baku yang memegang peranan penting di Indonesia. Selain itu kelapa memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah kopra. Beras kelapa dapat dibuat dari santan, kopra dan minyak kelapa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kopra berarti daging kelapa yang dikeringkan. Istilah pohon kelapa atau pohon kehidupan mungkin sudah tidak asing lagi, tentu tidak sembarangan. Semua produk kelapa sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, mulai dari batang kayu, buah, daun kelapa, lidi dan lain-lain. Produk utama dari kelapa tentunya adalah buah kelapa itu sendiri, banyak produk yang bisa dibuat dari kelapa ini seperti sabut yang bisa digunakan untuk membuat sabut dan sabut saja. Batok kelapa dapat digunakan untuk membuat banyak kerajinan ekologis dengan nilai seni tinggi, dan briket membuat perapian cosa, panggangan, dan hookah, dalam jumlah yang melimpah. Air kelapa mengandung banyak potasium yang menyehatkan, kopra dapat diolah menjadi berbagai macam produk seperti kopra. Tembaga sendiri merupakan bahan baku yang sangat penting dalam produksi beberapa turunan kelapa lainnya. Setelah dikeringkan, kopra diekstraksi untuk mendapatkan minyak dan diolah menjadi berbagai turunan minyak kelapa seperti minyak kelapa mentah CCO, minyak goreng, margarin, minyak kenari, serat kelapa murni CCO, biodiesel dan turunan kelapa lainnya. Cara Membuat Kopra Cara membuat kopra adalah mengeringkan kelapa menjadi kopra. Pengolahan kopra adalah proses penguapan air dari kopra. Oleh karena itu, kadar air awal ±50% dikurangi menjadi 5-6% melalui pengeringan. Penguapan air permukaan sangat cepat pada awalnya dan kemudian secara bertahap melambat. Karena air dari lapisan dalam harus terlebih dahulu menyebar ke sisi lain jauh sebelum menguap. Agar pasta tidak rusak atau membusuk, waktu pengeringan harus singkat. Oleh karena itu, yang terbaik adalah menggunakan pengering kopra putih yang kami perkenalkan di bawah ini. Tujuan Membuat Kopra 1. Pengawetan Kandungan air yang tinggi pada daging kelapa menjadi target pertumbuhan banyak jamur, bakteri, dan serangga. Sehingga makhluk ini bisa memakan dan merusak daging kelapa dan minyak yang dikandungnya. 2. Menurunkan Berat Badan Kelapa segar memiliki kadar air 50%, sedangkan kopra kering yang baik memiliki kadar air 5-6%. Berat 100kg kopra segar bisa berkurang sekitar 52kg. Guna menekan biaya pengangkutan kopra dikemas sendiri. 3. Konsentrat Minyak Kandungan minyak dalam kopra biasanya 34%. Bahkan kandungan minyak kelapa yang baik adalah 65 sampai 68%. Cara Mengeringkan Kelapa Menjadi Kopra Kelapa dikeringkan di rak pengering atau layar bambu. Dalam cuaca yang baik, daging buah dapat dengan mudah dikeluarkan dari kulit dalam waktu 2 hari setelah pengeringan. Kemudian biarkan mengering selama 3-5 hari hingga kopra mengering. Pengeringan terus menerus selama 8 jam memungkinkan ±1/3 air yang terkandung dalam buah menguap. Selama proses pengeringan, balik kopra setiap 1-2 jam sekali. Nama produk keringnya adalah kelapa kering. Manfaat Kopra Bagi Kesehatan 1. Menjaga Stabilitas Gula Darah Kadar trigliserida rantai sedang dapat membantu meningkatkan sensitivitas produksi insulin dalam tubuh, sehingga dapat membantu menyeimbangkan gula darah dalam tubuh. 2. Mencegah Osteoporosis Minyak ini juga dapat membantu Anda menyerap magnesium dan kalsium dengan lebih baik untuk menjaga kesehatan sendi dan tulang Anda. 3. Menghilangkan Parasit Dari Tubuh Kandungan antioksidannya yang tinggi berguna untuk melawan berbagai radikal bebas dan parasit yang merusak tubuh. Daerah Penghasil Kopra Terbesar Sebagai salah satu negara penghasil kelapa terbesar di dunia, banyak kota di Indonesia yang menjadi sentra kelapa. Banyak turunan berbeda dibuat dari kelapa ini. Salah satunya adalah kopra. Berikut adalah wilayah-wilayah Indonesia sebagai sentra produksi kopra. 1. Halmahera Tak hanya terkenal sebagai penghasil rempah, Halmahera juga merupakan penghasil kopra terbesar di Indonesia. Pulau ini memiliki banyak perkebunan kelapa yang sangat luas. 2. Manado Tak hanya terkenal dengan seafoodnya yang lezat, Manado juga merupakan pusat tembaga terbesar di Indonesia. Bahkan, Manado juga diekspor ke berbagai negara. 3. Yogyakarta Tanaman kelapa juga banyak tumbuh di Yogyakarta, khususnya di Kulon Progo. Kini kota ini menjadi pusat kopra di wilayah Jawa Tengah. 4. Banten Banten yang tidak mau ketinggalan sebagai pusat tembaga terbesar di sebelah barat pulau Jawa. Bagi anda yang ingin memproduksi kopra akan lebih mudah menggunakan mesin. kami menyediakan mesin oven kopra putih yang bisa membantu dan mempermudah produksi anda. Semoga bermanfaat.
Kopra adalah daging buah kelapa yang dikeringkan. Kopra merupakan salah satu produk turunan kelapa yang sangat penting, karena merupakan bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Untuk membuat kopra yang baik diperlukan kelapa yang telah berumur sekitar 300 hari dan memiliki berat sekitar 3–4 kg. Setelah kopra selesai diekstrak minyaknya, yang tersisa adalah produk samping yang mengandung protein tinggi 18-25% namun memiliki serat yang sangat tinggi sehingga tidak bisa dimakan oleh manusia. Produk samping ini umumnya diberikan pada hewan ternak sebagai pakan.[1] Kelapa yang akan diolah menjadi kopra Teknik pengolahan kopra ada empat macam, yaitu pengeringan dengan sinar matahari sun drying, pengeringan dengan pengarangan atau pengasapan di atas api smoke curing or drying, dan pengeringan dengan pemanasan tidak langsung indirect drying.[1] Kopra yang baik sebaiknya hanya memiliki kandungan air 6% – 7% agar tidak mudah terserang organisme pengganggu. Kerusakan yang terjadi pada kopra pada umumnya disebabkan oleh serangan bakteri dan serangan cendawan. Serangan tersebut mudah terjadi jika kadar air dalam kopra tinggi, kelembapan udara mencapai 80% atau lebih dan suhu atmosfer mencapai 30 °C. Cendawan yang sering menyerang kopra adalah cendawan Rhizopus sp, Aspergillus niger, dan Penicillium glaucum. Terdapat 4 kualitas kopra, yang diantaranya adalah highgrade copra dan mixed copra.
kopra dapat dimanfaatkan antara lain sebagai